FOX News kembali menyerang siapapun yang mengkritik kejahatan Amerika dengan tudingan menganut ideologi anti Amerika yang beracun. Reaksi berlebihan FOX New kembali membongkar demokrasi palsu ala Amerika yang membungkam pihak-pihak kritis.
Seperti yang diberitakan Times of India (2/8), seorang profesor India-Amerika dari bidang studi media telah memicu kemarahan di media dan kalangan akademisi karena menyatakan bahwa Amerika Serikat lebih brutal dari ISIS karena telah membunuh lebih banyak orang di Irak, Afghanistan, dan Pakistan.
“Ya ISIS memang brutal, tapi AS lebih brutal, dimana 1,3 juta tewas di Irak, Afghanistan dan Pakistan #NoToWar,” Deepa Kumar, seorang asisten profesor di Rutgers University yang mentweet pada tanggal 26 Maret.
Pendapatnya pada hari Jumat diserang oleh Fox News yang menampilkan tweetnya dan beberapa tanggapan yang lebih pedas.
Tweet itu menarik perhatian pada jam dan hari pertama setelah diposting, dengan beberapa tanggapan yang memintanya untuk keluar dari Amerika jika menganggap Amerika buruk dan yang lain menolak dan menganggapnya sebagai lelucon. Beberapa rekan liberal membela haknya untuk mengekspresikan pandangannya.
Kumar membela dirinya dalam sebuah wawancara dengan jurnal pendidikan tinggi ketika para pengkritiknya mengatakan dia mencemari dunia akademis dengan apa yang mereka anggap sebagai ideologi anti-AS yang beracun. Kumar adalah pengarang buku ‘Islamophobia and The Politics of Empire.’
“Ini bukan hanya kasus seorang profesor yang menjadi target Fox News,” kata Kumar. (rz) [htipress/www.al-khilafah.org]
Seperti yang diberitakan Times of India (2/8), seorang profesor India-Amerika dari bidang studi media telah memicu kemarahan di media dan kalangan akademisi karena menyatakan bahwa Amerika Serikat lebih brutal dari ISIS karena telah membunuh lebih banyak orang di Irak, Afghanistan, dan Pakistan.
“Ya ISIS memang brutal, tapi AS lebih brutal, dimana 1,3 juta tewas di Irak, Afghanistan dan Pakistan #NoToWar,” Deepa Kumar, seorang asisten profesor di Rutgers University yang mentweet pada tanggal 26 Maret.
Pendapatnya pada hari Jumat diserang oleh Fox News yang menampilkan tweetnya dan beberapa tanggapan yang lebih pedas.
Tweet itu menarik perhatian pada jam dan hari pertama setelah diposting, dengan beberapa tanggapan yang memintanya untuk keluar dari Amerika jika menganggap Amerika buruk dan yang lain menolak dan menganggapnya sebagai lelucon. Beberapa rekan liberal membela haknya untuk mengekspresikan pandangannya.
Kumar membela dirinya dalam sebuah wawancara dengan jurnal pendidikan tinggi ketika para pengkritiknya mengatakan dia mencemari dunia akademis dengan apa yang mereka anggap sebagai ideologi anti-AS yang beracun. Kumar adalah pengarang buku ‘Islamophobia and The Politics of Empire.’
“Ini bukan hanya kasus seorang profesor yang menjadi target Fox News,” kata Kumar. (rz) [htipress/www.al-khilafah.org]
Tagged with: Amerika berita Internasional
from Al Khilafah http://ift.tt/1P1HTlp
via Al-khilafah.org
0 comments:
Post a Comment